Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Memiliki Etika 



Tidak Memiliki Etika 

0"Belakangan ini aku pernah menonton berita dan mengira bahwa itu hanya ingin mempopulerkan komersial saja. Lalu Peini menangis ketika meneleponku. Aku masih menertawakannya karena dia bertindak terlalu kekanak-kanakan. Ketika ada sedikit skandal saja tidak bisa menanggungnya. Tetapi aku tidak pernah menyangka bahwa itu ternyata merupakan sebuah fakta." Li Xinyao memandang Gu Xiaoran dari ujung rambut hingga ujung kaki.     
0

Gu Xiaoran telah paham, bahwa Li Xinyao ternyata merupakan teman Cheng Peini. Jadi tidak heran jika Li Xinyao langsung memusuhi dirinya ketika dia datang.     

Setelah mengklarifikasi situasi tersebut, Gu Xiaoran justru merasa lega dan menatap Mo Qing dengan tenang.     

Saat itu Mo Qing hanya tersenyum tipis.     

Li Xinyao melipatkan tangannya di depan dadanya dan kembali menatap Gu Xiaoran dari atas ke bawah. Di wajahnya muncul senyuman sinis yang samar, namun dia tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang cemburu itu terhadap Gu Xiaoran.     

"Tetapi dengan identitas dan status Tuan Kecil Mo, apakah kamu bersedia untuk menikahi wanita yang tampak biasa dan tidak berguna bagimu?"     

Gu Xiaoran mencibir dalam hatinya dan menatap Li Xinyao dengan tenang. Dia hanya wanita biasa. Syarat yang dia miliki memang tidak sebanding dengan Li Xinyao yang lahir di keluarga pejabat yang kaya, dan tentu saja tidak bisa bandingkan dengan Cheng Xiaoyue yang memiliki seorang ayah yang kaya dan uang yang tak ada habisnya.     

Akan tetapi orang kaya seperti mereka hanya menggunakan harta dan wewenang untuk mempertimbangkan cinta. Namun jika menyampingkan semua ini, apa mungkin masih ada ketulusan dalam hati mereka?     

Lagi pula, tidak seharusnya hanya melihat penampilan luarnya saja, karena setiap orang pasti memiliki karakter masing-masing yang berbeda-beda.     

Nona-nona yang berasal dari keluarga kaya seperti mereka selalu berpikir bahwa mereka sendiri memiliki kecakapan yang luar biasa, sehingga tidak menganggap orang lain penting.      

Tidak peduli apakah orang tersebut memiliki istri atau tidak, selama mereka suka, mereka pasti akan pergi merebutnya. Mereka dari awal memang sudah tidak memiliki etika lagi.     

"Aku memiliki pemikiran yang berbeda dengan Nona Li. Menurutku, hal terpenting dalam sebuah hubungan cinta adalah perasaan keduanya. Jika telah menemukan orang yang benar-benar kita cintai, hal selain itu sudah tidak penting lagi bukan?" Suara Mo Qing terdengar santai dan lembut.     

"Oh? Tuan Kecil Mo berpikir begitu?" Li Xinyao mengangkat alisnya dan dagunya lalu tersenyum menawan. Li Xinyao tidak ingin mengalah dengan ucapan yang dikata Mo Qing. Dia pun melirik Gu Xiaoran dan tersenyum dengan acuh tak acuh, "Aku memiliki beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan Tuan Muda Mo."     

Li Xinyao secara terang-terangan meminta Gu Xiaoran untuk menghindarinya. Menurut Li Xinyao, orang yang tidak memiliki status apapun seperti Gu Xiaoran, tidak pantas untuk menghadiri acara seperti ini. Jadi seharusnya Gu Xiaoran mengambil inisiatif untuk menghindarinya.     

Tangan Mo Qing yang memeluk pinggang Gu Xiaoran itu perlahan mulai mengencang dengan lembut.     

Terdapat banyaknya kontradiksi antara Gu Xiaoran dan Mo Qing. Namun itu merupakan masalah di antara mereka berdua saja.     

Selama Mo Qing mempertahankan martabat Gu Xiaoran di depan orang-orang, Gu Xiaoran pasti akan berdiri teguh di sampingnya.     

Gu Xiaoran dengan tenang menatap Li Xinyao yang penuh dengan penghinaan. Kemudian dia menolehkan kepalanya untuk melihat wajah tampan Mo Qing yang ada di sampingnya, "Apakah aku harus pergi terlebih dahulu?"     

Di depan Li Xinyao, Mo Qing mengelus pipi Gu Xiaoran dengan jari-jarinya sembari bertanya, "Menurut kamu bagaimana?"     

Gu Xiaoran tersenyum dan tidak berbicara lagi.     

"Tidak ada rahasia di antara aku dan tunanganku. Katakan saja apa yang ingin Nona Li katakan." Mo Qing terlihat tenang dan mengabaikan kemarahan yang melintas di mata Li Xinyao.     

"Nona Li tidak perlu khawatir, aku tidak akan menyela pembicaraan kalian. Tidak peduli apa yang telah aku dengar, aku tidak akan membeberkannya sembarangan." Gu Xiaoran berdiri di samping Mo Qing dengan patuh, seperti wanita yang sangat bahagia.     

Raut wajah Li Xinyao kini terlihat jelek dan ekspresinya juga tampak dingin. Kemudian dia mendengus dan berkata, "Gu Xiaoran, kamu jangan menganggap dirimu terlalu penting. Kamu jangan sampai lupa identitasmu itu. Jangan sampai menderita baru mulai menyesal, itu sudah terlambat."     

Ancaman Li Xinyao pada Gu Xiaoran ini benar-benar sangat terang-terangan. Meskipun demikian, Gu Xiaoran mengangkat alisnya dan tersenyum tanpa membantah sekata pun.     

Jelas sekali bahwa wanita ini sedang membantu Cheng Peini. Gu Xiaoran dan Mo Qing baru saja mempermalukan keluarga Cheng di depan media. Jika saat ini dia bertengkar dengan Li Xinyao di depan umum, maka orang lain pasti akan berpikir bahwa otak Mo Qing tidak beres karena telah mencari wanita yang tidak ada sopan santunnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.